PENGOLAHAN TANAH



PENGOLAHAN TANAH

1. Pengolahan Tanah
            Pengolahan tanah merupakan proses dimana digemburkan dan dilembekkan dengan menggunkan bajak ataupun garu yang ditarik dengan bergabai sumber tenaga, seperti tenaga manusia, tenaga hewan, dan tenaga mesin (Traktor).
            Menurut Herawati (2012), pengolahan tanah adalah setiap kegiatan mekanik yang dilakukan terhadap tanah dengan tujuan untuk memudahkan penanaman, menciptakan keadaan tanah yang gembur bagi pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman sekaligus merupakan upaya pemberantasan gulma.
2. Tujuan khusus dari pengolahan tanah adalah sebagai berikut
Menciptakan struktur tanah yang dibutuhkan untuk persemaian atau tempat tumbuh benih. Tanah yang padat diolah sampai menjadi gembur sehingga mempercepat infiltrasi a-h, berkemampuan baik menahan curah hujan memperbaiki aerasi dan memudahkan perkembangan akar.
1.      Peningkatan kecepatan infiltrasi akan menurunkan run off dan mengurangi bahaya erosi.
2.      Menghambat atau mematikan tumbuhan pengganggu.
3.      Membenamkan tumbuhan-tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah kedalam tanah, sehingga menambah kesuburan tanah.
5. Membunuh serangga, larva, atau telur-telur serangga melalui perubahan tempat tinggal dan terik matahari. (Kepner, et al, 1972) :




3. Pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1. Pengolahan tanah pertama (pembajaka
      Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm.
                                        
                                    Gambar. pengolahan tanah pertama
2. Pengolahan tanah kedua (penggaruan).
Pengolahan tanah kedua, bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjad lebih kecil dan sisa tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan.
                                                       Gambar. pengolahan tanah kedua
4Alat pengolahan tanah
1. Alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal ada beberapa macam, yaitu :
1. bajak singkal (moldboard plow)
     

                
2. bajak piring (disk plow)
                

3. bajak pisau berputar (rotary plow)
   

4. bajak chisel (chisel plow)
                

5. bajak subsoil (subsoil plow)

                

6. bajak raksasa (giant plow)
                

7. cangkul

                 \
2. Alat Pengolahan Tanah Kedua
Pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-kadang diberikan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat guludan atau alur untuk pertanaman.
Alat pengolah tanah kedua yang menggunakan daya traktor antara lain:
1. garu (harrow)
Beberapa jenis garu yang dipakai pada pengolahan tanah kedua adalah : a) garu piring (disk harrow), b) garu palcu (splice tooth harrow), c) garu pegas (spring tooth harrow), d) garu rotari, dan e) garu khusus (special harrow).

                                         Gambar. garu


2. perata dan penggembur (land roller dan pulverizer)
Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu as.  Puingan piring dapat tajam atau bergerigi.  Digunakan untuk penyelesaian dari proses pengolahan tanah untuk persemaian. Alat ini dapat digolongkan atas dua jenis yaitu:
a. Surface packer terdiri dari macam-macam bentuk, antara lain: (V Shaped roller pulverizers, kombinasi T shaped dan Sprocket Wheel pulverizers, dan Flexible sprocket wheelpulverizes).
b. Subsurface packer, terdiri dari 2 macam, yaitu: (V Shaped packer dan Crowfoot roller)

                      Gambar. Peralatan penggembur 

3. Menggunkan tenaga hewan sebgai alat pengolahan tanah kedua.

           Gambar. Menggemburkan tanah tenaga hewan


4. Alat-alat Lainnya ( Sub Surface Tillage Tools and Field Cultivation).
Alat ini digunakan untuk mengolah tanah tanpa merubah tanah dibagian permukaan dan juga sekaligus dapat untuk penyiangan. Keuntungan menggunakan alat ini adalah :
1) Meningkatkan kemampuan tanah dalam hal menyerap air,
2) Mengurangi aliran permukaan (run off),
3) Mengurangi erosi air atau angin,
4) Mengurangi tingkat penguapan air dari permukaan tanah.
     Alat ini ada 2 jenis, yaitu :
·         Subsurface tillage sweeps, yaitu alat yang menggunakan sweep.
·         Subsurface tillage Rod Weeders.

5. Dampak Pengolahan Tanah
Positif
  1. Meregangkan tanah sehingga tercipta ruang dan pori-pori yang memungkinkan tanah mendapatkan aerasi udara
  2. Membantu mencapuradukkan residu tanaman, materi organik tanah, dan nutrisi menjadi lebih merata
  3. Membunuh gulma secara mekanis
  4. Mengeringkan tanah sebelum penanaman benih. Hal ini merupakan dampak yang positif pada wilayah beriklim basah.
Ketika dilakukan di musim gugur, pengolahan tanah membantu meremahkan tanah sepanjang musim dingin melalui mekanisme pembekuan dan pelelehan yang dapat terjadi berkali-kali sepanjang musim dingin. Hal ini membantu persiapan penanaman untuk musim semi


Negatif
1. Mengurangi laju penyerapan air sehingga meningkatkan erosi tanah.
2. Pembajakan mengurangi tingkat kohesi antar partikel tanah sehingga mempercepat erosi
3. Dengan laju penyerapan air berkurang, maka ada risiko terjadi aliran air permukaan yang membawa residu pupuk dan pestisida yang digunakan pada periode penanaman sebelumnya
4. Mengurangi kadar organik tanah
5. Menghancurkan agregat tanah
6. Risiko terjadi pemadatan tanah pada bagian yang tidak terbajak
7. Residu tanaman yang hancur dan tersisa di tanah dapat mengundang organisme dan serangga yang tidak diinginkan dan berpotensi mengganggu produksi, juga mengundang penyakit
6. Kesimpulan
            Pengolahan tanah merupakan proses merubah sifat-sifat fisik tanah dengan cara memotong, membalik, memecah, atau membongkar tanah, sehingga tanah dapat diolah untuk menanam. Pengolahan tanah dapat dibagi menjadi dua, pengolahan tanah pertama (pemotongan tanah) dan pengolahan tanah kedua (menghancurkan tanah).

Daftar Pustaka

Kepner, et, al. 1972 Mekanisasi pertanian. Genap Jaya Baru. Jakarta.
Herawati. 2012 Sejarah Teknologi Pertanian. IPB. Bogor

Diposting oleh :
 Agus Rianto (J1B117019)
15 November 2018




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer